Deteksi Dini Ingatan Lansia Menggunakan SPMSQ Oleh Tim Dosen Keperawatan POLNUSTAR

SANGIHE, SASTALPos.com– Perkembangan memori pada lansia dapat mengalami kemunduran terutama dalam perkembangan kemampuan mental, termasuk kehilangan memori, disorientasi dan kebingungan. Penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada lanjut usia dapat berlanjut menjadi gangguan demensia vaskuler maupun alzheimer disease apabila tidak ditangani dengan baik. Menyikapi hal ini Tim Pengabdian Kepada 7Mayarakat Jurusan Kesehatan Program Studi Keperawatan melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat Stimulus (PKMS) untuk mendeteksi sejak dini ingatan (memori) lansia. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampung Belengan Kecamatan Manganitu pada 11 Agustus 2021 dan melakukan pengujian sebanyak 40 orang Lansia, dengan menggunakan Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ).

Dalam.melakukan kegiatan ini yang menjadi ketua tim Nansy D. Pangandaheng, S. Kep, Ns, M. Kep dan anggota Gitalia P. Medea, S. Kep, Ns, M. Kep. Selain melakukan deteksi dini ingatan (memori) kepada lansia, juga melakukan penyuluhan kesehatan tentang resiko terjadinya Demensia. Kegiatan tambahan lainnya yaitu melakukan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan gula darah.
Tim pengabdian POLNUSTAR bersama-sama mitra mengevaluasi hasil dan dampak dari kegiatan yang dilakukan

Baca juga:  Operasi Rutin di Pelabuhan Nusantara Tahuna, 119 Botol Miras Diamankan Sat Narkoba dan Resmob Polres Sangihe

Menurut Pangandaheng, lanjut usia yang mengalami demensia sering lupa dalam memenuhi kebutuhan dasarnya antara lain sering lupa untuk makan dan minum.

” Beberapa faktor yang dihadapi lansia sangat mempengaruhi psikologis lansia diantaranya dengan menurunnya kondisi fisik, bahkan terjadinya perubahan aspek psikososial, serta perubahan dalam peran sosial di masyarakat. Selain psikologis faktor umur sangat berpengaruh terhadap fungsi kognitif pada lansia, ” papar ketua Tim.

Lanjutnya, pada umumnya lansia cenderung sulit untuk mengingat hal-hal yang baru atau hal-hal yang lama karena lansia tidak termotivasi untuk mengingat sesuatu.

Baca juga:  NU Minta Pesantren Tak Terprovokasi Teror Orang Gila

” Dari hasil wawancara dengan lima orang lansia, mereka mengungkapkan bahwa terkadang mengalami kesulitan dalam mengingat waktu dan tempat. Selain itu, mereka juga kesulitan dalam mengingat sesuatu yang telah berlalu baik itu dalam jangka pendek maupun ingatan jangka panjang, ” Jelasnya.

Tim menyediakan 10 pertanyaan kepada lansia untuk melatih daya ingat lansia. Semakin banyak jawaban yang  benar artinya lansia tersebut memiliki daya ingat yang baik.

Dikerahui, kegiatan PKMS ini mendapat respon positif dari pemerintah kampung. (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *