Diduga 32 CPMI Ilegas diamankan, Ronny Sompie: Jangan Cepat Tergiur dengan Gaji Fantastis

Manado, Politik, Sangihe85 Dilihat

Manado, SASTALPOS.COM – Adanya 32 orang diduga Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)  ilegal yang berhasil diamankan di Bandara Kartajati, Jawa Barat, Minggu (24/09/2023), membuat eks Dirgen Imigrasi KemenKumHam RI Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F Sompie, SH MH, angkat bicara. 

“Kewaspadaan menjadi barometer dan pengingat yang sangat kuat bagi CPMI khususnya asal Sulawesi Utara (Sulut) yang hendak bekerja di luar negeri untuk lebih berhati-hati ketika mendapatkan tawaran menggiurkan. Jangan cepat tergiur dengan gaji fantastis,” tegas Caleg yang akan maju DPR RI Dapil Sulut tersebut.

32 orang yang berhasil diamankan di Bandara Kartajati, Jawa Barat, informasi awal mereka ilegal. Masing-masing berasal dari Banten, NTB, Jawa Timur, Jawa barat akan diberangkatkan secara ilegal ke Riyadh, Arab Saudi.

Baca juga:  Pertama di Sulut , Albert Wounde Serahkan Sertifikat Tanah Eletronik Kepada Masyarakat

“PMI harus mengikuti semua mekanisme sebagaimana yang diajarkan Kemenaker RI, BP2MI dan Dinas Tenaga Kerja di Provinsi maupun Kabupaten/Kota termasuk bimbingan Camat dan Lurah/kepala desa masing-masing,” katanya. 

Bahkan ketua lingkungan dan keluarga perlu dilibatkan untuk diskusi. Dalam hal ini melalui jalur legal dengan berkas resmi sehingga tidak masuk PMI ilegal. 

“Ini dimaksudkan agar PMI mendapatkan jaminan hukum maupun hak-hak lainnya selama bekerja di negeri orang oleh Pemerintah Indonesia ” ujar mantan Kapolda Bali, Ronny Sompie, Minggu (24/09/2023).

Bahkan kata Sompie, antisipasi dan kewaspadaan harus dimulai dari diri sendiri sebagai CPMI yang akan berangkat ke luar negeri. Kerenanya perlu dipelajari informasi tentang kebenaran negara tujuan termasuk WNI yang ingin ke Dubai harus lebih berhati-hati.

Baca juga:  Kembali TNI - Polri Adakan Bakti Sosial, Peduli Warga Terdampak Covid- 19

Bukan itu saja, PMI diingatkan agar lebih berhati- hati ketika mendapatkan tawaran kerja di Myanmar. Pasalnya, di negara tersebut tenaga kerja asal indonesia kerap menjadi korban penipuan.

“Myanmar bukan negara tujuan bekerja bagi WNI yang disarankan BP2MI dan Kemenaker RI,” kuncinya. (***/ADV)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Sastal Pos di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *