SANGIHE.SASTALPOS.COM- Pejabat Pengawasan Kelautan (PPK ) Perintis Tahuna Melfried Pelenewen, S.T., M.H, MAP, memberikan tanggapan terkait trayek dan proyek kapal perintis yang akan berlayar sepanjang tahun 2025.
Dalam keterangannya kepada Sastalpos.com, Melfried menyampaikan bahwa trayek pelayaran masih akan mengikuti pola yang sama seperti tahun sebelumnya.
“Ini sudah satu tahun, dan masih sama seperti tahun sebelumnya. Menurut Direktorat Jenderal Laut, dalam pelaksanaan proyek ini, terdapat tiga proyek, yaitu proyek R37, R38, dan R39. Ketiganya berada di Sulawesi Utara,”* ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa proyek R37 dikelola oleh PT PLNI di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan dalam lingkup Lalu Lintas Angkutan Laut. Sementara itu, proyek R38 dan R39 berada di bawah pengelolaan pihak swasta dengan pengawasan UPP Kelas II. Awalnya, proyek ini dikategorikan sebagai kelas 2B, tetapi kemudian diklasifikasikan sebagai proyek kelas 2 tahun.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa proyek R38 menggunakan kapal Sabuk Nusantara 70 dengan rute pelayaran yang mencakup Talaud, Tahuna, Ke Bitung . Namun, dalam proyek Direktorat Jenderal Hukum Perdesaan, trayek R388 masih belum mencakup wilayah Karatung dan Marampit, meskipun koordinasi telah dilakukan dengan pihak terkait di tingkat provinsi tahun lalu.
“Saat itu Residivit Perdesaan tidak hadir, dan sayangnya kali ini pun masih belum ada kehadiran dari mereka. Meskipun begitu, kami tetap melanjutkan upaya ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian apakah kapal perintis akan singgah di Marampit dan Karatung pada tahun ini.
” Oleh karena itu, kedua wilayah tersebut tidak masuk dalam Surat Keputusan Trayek. Namun, pihaknya telah mengajukan proposal kepada Direktur Jenderal Karatung serta surat dari PMData Laut agar Karatung dan Marampit dapat dimasukkan dalam trayek pelayaran”.Katanya.
Iihat Videonya di https://www.facebook.com/100015882493373/videos/642672748441195/?app=fbl
Sebagai langkah lanjutan, pada 7 Februari 2025 , pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan Dinas Provinsi Sulut guna membahas proyek kapal perintis ini.
“Kami berharap dengan adanya trayek ini, masyarakat di pulau-pulau tersebut dapat terlayani dengan baik. Kami juga sangat mengharapkan masukan dari masyarakat. Jika ada kebutuhan tertentu atau kendala di lapangan terkait kapal Sabuk Nusantara, harap diinformasikan kepada kami sebagai bentuk respons, sehingga kami dapat memperbaiki segala permasalahan dan menjangkau masyarakat dengan lebih baik,”* pungkasnya. Selasa (4-2/25).
(Jay)