Pria Paruh Baya Tewas Dipukuli di Sangihe, Diduga Akibat Isyarat Tidak Senonoh kepada Anak Pelaku

Berita, Sangihe682 Dilihat

SANGIHE.SASTALPOS.COM  — Seorang pria paruh baya berinisial YD (65), warga Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan berat pada Minggu (27/7) sekitar pukul 18.00 WITA. Pelaku diketahui berinisial FT (30), seorang buruh harian lepas yang juga tinggal di kelurahan yang sama.

Peristiwa tragis ini terjadi di rumah keluarga Hermanses-Dolongseda, tempat tinggal korban. Berdasarkan keterangan kepolisian, penganiayaan bermula ketika F bangun tidur dalam kondisi masih dipengaruhi minuman keras dan mendapati anak perempuannya yang berusia 4 tahun menangis. Anak tersebut mengaku bahwa korban sempat memberikan isyarat berupa gerakan tangan yang diduga bermaksud mengajak melakukan tindakan asusila.

Marah dan emosi, F langsung mendatangi rumah korban sekitar pukul 18.15 WITA untuk mengklarifikasi kejadian. Pertemuan itu berujung cekcok mulut yang berlanjut pada aksi kekerasan. Korban didorong dari kursi hingga jatuh, kemudian dipukul bertubi-tubi hingga akhirnya tak sadarkan diri.

Baca juga:  Ini Data 18 Pekerja Tambang Emas Korban Kecelakaan Truk di Gunung Arfak Papua Barat, Mayoritas Asal NTT

Saksi mata di lokasi kejadian, PR (40), mengatakan bahwa ia melihat sendiri Fernando datang dan langsung memukul korban di bagian bibir kiri tanpa peringatan. “Saya sempat coba melerai, tapi dia tetap memukul korban dua kali lagi di dada dan wajah,” ujar PR.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Liun Kendage Tahuna oleh pelaku dan saksi lainnya, namun nyawanya tidak tertolong. Dokter jaga RSD Liun Kendage, dr. Thirsa Kapal, menyatakan terdapat luka parah di pipi kiri serta pendarahan dari telinga dan hidung korban.

Polsek Tahuna bersama Babinsa langsung mengambil tindakan cepat. Petugas memberikan imbauan kepada keluarga korban agar tidak melakukan aksi balasan dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Aparat juga melakukan pengamanan di rumah sakit tempat jenazah korban disemayamkan sementara.

Baca juga:  Hari Ini, Sangihe Ketambahan 3 Pasien Positif Covid - 19

Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Abdul Kholik S,IK membenarkan bahwa pelaku telah diamankan di Polres setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Kami sedang mendalami kasus ini, dan pelaku sudah dalam tahanan,” ujarnya.

Korban rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah.

Kasus ini menambah daftar panjang tindak kekerasan yang dipicu emosi sesaat. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan penanganan dugaan kejahatan kepada pihak berwajib. (Jy)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Sastal Pos di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *