Foto : Tampak Mobil TNI AL sedang menyuplai air bersih bagi masyarakat kampung Nagha 1 Tamako
SANGIHE, SASTALPos.com – Lambatnya penanganan krisis air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 4 kampung yakni Kampung Nagha 1, Pokol, Balane dan Binala pasca banjir bandang terjadi kampung Ulung Peliang, Binala dan Balane Kecamatan Tamako, Jumat (3/1/2020) mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kabupaten Sangihe Demsy Sumendap.
Menurut Sumendap, sudah empat hari masyarakat mengalami krisis air bersih karena sarana air bersih yang mengairi emapt kampung ini rusak akibat banjir bandang, namun pihak BPBD terkesan tidak serius menangani akan hal ini, pasalnya hanya ada satu armada mobil tangki dari TNI Angkatan Laut yang melayani masyarakat di empat kampung.
“ mana bisa mencukupi kalau hanya satu armada untuk menyuplai masyarakat di empat kampung ini,” kata Sumendap yang juga kena dampak krisis air bersih ini.
Dirinya juga, kecewa dengan Kaban BPBD Rivo Pudihang ketika dihubungi untuk berkoordinasi terkait penambahan armada tidak mengangkat telepon,
“ Saya sudah berapa kali menelepon kaban namun tidak diangkat, maksud kami menghubunginya untuk bisa dibantu dengan mobil tangka milik PDAM atau BPBD, karena tinggal dua mobil itu yang bisa bantu, “ tandasnya Sementara itu,
Kepala BPBD Kabupaten Sangihe, Rivo Pudihang ketika dikonfirmasi melalui via seluler terkait krisis air bersih di Tamako mengatakan dirinya sedang melakukan rapat dan setahu dirinya ada Mobil BPBD dan PDAM yang sudah menyuplai air bersih.
“ Sesuai info ada mobil BPBD dan PDAM yang mensuplay air bersih,” Singkatnya
Penulis : Gun