Kilas Balik Perjuangan Rinny Tamuntuan Mengangkat Masamper Hingga Diakui Sebagai Warisan Tetap Budaya Kabupaten Kepulauan Sangihe

SULUT.SASTALPOS.COM- Perjuangan panjang Rinny Tamuntuan mantan penjabat bupati Sangihe yang juga kepala dinas Sosial Sulut dalam mengangkat dan melestarikan tradisi Masamper akhirnya membuahkan hasil yang gemilang.

Setelah berjuang, Masamper yang merupakan seni budaya khas Kabupaten Kepulauan Sangihe, resmi diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai warisan budaya yang menjadi hak paten Kabupaten Kepulauan Sangihe setahun yang lalu.

Keberhasilan ini merupakan puncak dari upaya tanpa lelah yang dilakukan oleh Rinny Tamuntuan. Melalui berbagai kegiatan, seminar, dan festival, dirinya berusaha agar Masamper tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga diakui secara nasional dan internasional. Dukungan penuh dari masyarakat Sangihe serta pemerintah daerah, membuat perjuangan ini mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Hukum dan HAM.

Baca juga:  Jelang Natal Babinsa Kahakitang Pantau Keluar Masuk Kapal di Pelabuhan.

Salah satu momen penting yang mendukung pengakuan ini adalah ketika Rinny berhasil menyelenggarakan acara Masamper massal di Pelabuhan Tua Tahuna yang dihadiri oleh ribuan peserta di tahun yang lalu.

“hari ini 18 Agustus juga di tetapkan sebagai hari masamper, ini sejarah harus di catat dan di ingat dari generasi ke generasi, untuk terus menjaga dan melestarikan budaya masamper adalah milik Sangihe, ini harus dipertahankan,” ucap Tamuntuan ketika terselenggaranya Masamper massal tanggal 18 Agustus 2023 lalu.

Acara tersebut tidak hanya memecahkan rekor MURI, tetapi juga menegaskan betapa besar antusiasme masyarakat dalam melestarikan seni budaya ini.

Baca juga:  Sehari Dua Kegiatan, Rinny Tamuntuan Lakukan Terobosan di Jakarta

Sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan ini, pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe menetapkan tanggal 18 Agustus sebagai Hari Masamper. Penetapan ini diharapkan dapat menjadi momentum tahunan untuk terus menjaga dan melestarikan Masamper sebagai warisan budaya yang kaya dan bermakna bagi generasi mendatang.

Dengan pengakuan resmi ini, Masamper tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sangihe, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang diakui secara sah.

Srikandi  pulau Nyiur Melambai ini berharap, langkah ini akan menjadi inspirasi bagi daerah Sangihe  untuk terus menjaga dan mengembangkan tradisi budaya sebagai warisan turun temurun.

(Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *