SANGIHE, SASTALPos.com – Kinerja Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19
dipertanyakan oleh kalangan masyarakat yang ada di Sangihe. Pasalnya, pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang dikirim dari Manado di pulangkan oleh pihak Keluarga. Sontak hal ini membuat sejumlah elemen masyarakat menuding Tim Gugus terkesan
lalai membiarkan pasien corona pulang ke rumah.
” Disementara penjagaan super ketat mulai dari bendara hingga pelabuhan dilakukan oleh tim gugus. Tapi mengapa pasien yang sudah jelas- jelas terkonfirmasi Corona malah di pulangkan bukannya di rawat? Kan sangat lucu kalau seperti ini,” tandas Johan yang diaminkan warga Tahuna.
Lanjut warga, kalau sudah seperti ini alangkah baiknya semua pasien baik yang sudah terkonfirmasi positif maupun reaktif, ODP maupun PDP dipulangkan saja. Dan kalau boleh ditiadakan saja Tim Gugus di Sangihe karena dianggap tidak mampu bekerja.
“Karena ada pasien 01 sudah ke 7 kali di swab sampai saat ini masih tidak jelas nasibnya karena masih menunggu hasil. Dan sekarang masih berada di RSD Liung Paduli begitu pasien yang lain. Jadi menurut kami
masyarakat awam, kalau sudah begini dipulangkan saja semua pasien dan
ditiadakan pemeriksaan yang gencar dilakukan tim gugus,” sembur warga.
Hal senada dikatakan ketua LP KPK Cabang Sangihe, Johan Lukas ketika dimintai tanggapan terkait di pulangkannya pasien covid-19 dari rumah sakit.
“Bagaimana jika pasien positif lainnya minta dipulangkan? Apakah di pulangkan juga?. Dan bagaimana jika semua keluarga pasien positif menolak di rapid test, apakah harus dibiarkan menolak?. Dan juga apakah tidak ada tindakan lain dari tim gugus tugas agar pasien positif tetap di isolasi dan keluarga dekat pasien tetap harus menjalani rapid test? Ini perlu ada penjelasan yang ril dari tim gugus tugas agar masyarakat tidak ikut panik,” kata Lukas.
“Intinya,masyarakat berharap ada pemberlakukan aturan dan protap yang jelas
kepada semua warga. Jangan nanti ada masalah, baru aturan dan protap
disampaikan ke publik,” sambungnya.
Hingga berita berita ini di turunkan Kepala Dinas Kesehatan yang juga sebagai Juru Bicara Tim Gugus Covid di Sangihe belum bisa ditemui untuk dimintai tanggap terkait masalah ini. Di hubungi via ponselnya
sejak pagi hingga malam ini tidak aktif, begitu juga dikonfirmasi via WhatAPP tidak balasan sama sekali.
Sementara itu Direktur RSD Liun Kendage, dr Handri Pasandaran ME saat dikonfirmasi tak menapik akan hal tersebut.
“Sebenarnya dan sesungguhnya pak Jubir yang lebih berwenang mengeluarkan statement atau penjelasan terkait hal ini, Namun karena kami merasa bagian dari tim gugus covid-19 di Sangihe dan ikut bertanggung jawab maka kami memberi sedikit pencerahan agar tidak salah menilai. Bahwa Pasien 03 tersebut sudah 3-4 kali keluarganya mendesak, mengancam dan memaksa untuk pulang. Namun belum dijinkan pulang saat itu, bahwa nanti Sejak 5 hari lalu sudah diputuskan oleh dokter yang menangani, dan teman2 spesialis penyakit dalam lainnya di RS selaku DPJP (dokter penanggung jawab) bahwa pasien 03 tersebut sudah boleh pulang. Sehingga sejak 5 hari lalu pasein itu sudah berstatus titipan isolasi di RS, bukan lagi sebagai pasien yang dirawat oleh dokter karena itu catatan medik sudah ditutup dan dokter
sejak lima hari lalu telah mengijinkan pasien 03 tersebut untuk isolasi mandiri di rumah atau di rumah singgah sesuai SOP atau
pedoman yang ada,” papar pasandaran.
Ditambahkan Pasandaran, kalau pun ada masyarakat mendesak agar pasien
sudah terkonfirmasi untuk di pulangkan, itu bisa saja dilakukan tapi dengan catatan harus sesuai prosedurnya.
” Seperti pasien 01, boleh di pulangkan asalkan ada rumah singgah di wilayah pasien tersebut. kemudian relawan kelurahan dan tim PKM serta Dinkes harus bekerjasama mengawasi pasien itu. karena harus diakui, pasien 01 sudah hampir 3 bulan di IGD RS Liung Paduli,” tutupnya. (*)