PT PELNI Bantu Life Jacket Bagi 15 Pajeko di Sangihe

SANGIHE, SASTALPos.com –  P.T. Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), bantu nelayan Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara dengan menyerahkan bantuan Life Jacket kepada 15 kapal ikan (Pajeko), masing-masing Pajeko kebagian 15 Life Jacket. Minggu,(15/3/2020)

Penyerahan Life Jacket dilakukan secara simbolis, masing-masing oleh Direktur Usaha Angkutan Barang PT PELNI Pusat, MASRUL HALIMI, Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut Dirjen Perhubungan Wisnu Handoko, Danlanal Tahuna Dony Aribowo, Kapolres Sangihe, Tony Budhi Susetyo, Plt. Sekretaris Daerah Sangihe, Melanthon Harry Wolf serta Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tahuna, Mocodompis Muhaling. Di are pelabuhan Tahuna.

” penyerahan Life Jacket kepada nelayan merupakan bentuk motivasi PT. PELNI bagi nelayan untuk tetap memperhatikan keselamatan kerja ketika sedang berada di laut,”  Kata Direktur Usaha Angkutan Barang PT PELNI Pusat, Masrul Halimi usai penyerahan bantuan siang tadi.

Baca juga:  Ini Hasil Laboratorium Kematian Wakil Bupati Helmud Hontong

Masrul berharap bantuan Life Jacket yang telah diberikan kepada masing-masing Pajeko jangan hanya disimpan di rumah, tapi disimpan di kapal agar nelayan langsung dapat menggunakannya ketika dibutuhkan.

“Kami dari pihak PT. Pelni terus mendorong setiap kapal harus memiliki Life Jacket, apalagi untuk kapal-kapal ikan yang nyaris setiap hari melaut. Jadi bantuan Life Jacket ini juga untuk memotivasi nelayan agar turut peduli keselamatan kerja,’ harap Masrul.

Sementara itu Kepala PELNI Cabang Tahuna Hamdan Janis ditemui terpisah mengatakan, bantuan Life Jacket oleh PT Pelni sudah tepat sasaran, karena sejauh ini masih ada Pajeko di Kabupaten Sangihe yang belum lengkap Life Jacketnya.

Baca juga:  Pemkab Sangihe Bahas Bersama Rancangan Kerja Perangkat Daerah , Ini Yang Dikatakan Tamuntuan

“Kami juga sangat berterima kasih dengan adanya kepedulian PT. PELNI Pusat terhadap keselamatan nelayan di Kepulauan Sangihe, apalagi perairan Sangihe memiliki kerawanan cuaca yang perlu kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim yang tak jarang datang secara tiba-tiba, ” ungkap pria yang juga sebagai Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Indonesua (KNTI) Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Penulis : Gun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *