Mengucap Syukur Ditengah Pandemi Corona

Oleh : Gunfanus.Takalawangeng

1 Tesalonika 5 : 8
“ Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu “

Merebaknya Virus corona atau Covid -19 yang berawal dari Wuhan salah satu kota di China menjadikan 7.7 Miliar lebih penduduk dunia dihantui ketakutan. Pasalnya dalam kurun waktu sejak bulan Januari – April 2020
per hari ini (15/4) terdapat 1.9 juta kasus, 467.074 sembuh dan 125.951 meninggal dunia. Sudah tentu dari data ini, siapapun dia akan merasakan ketakutan apabila terinfeksi virus tersebut. Apalagi cara penularannya yang sangat cepat dan tidak diimbangi dengan sejumlah alat perlindungan diri bagi tenaga medis maupun warga dikarenakan
ketidaksiapan semua negara menghadapi pademi corona ini.

Sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang termulia kita diberikan hikmat dalam menghadapi pandemi Corona dengan “ BERDOA dan BEKERJA “ artinya kita BERDOA minta perlindungan dari Tuhan, BEKERJA  mentaati anjuran pemerintah melalui sosialisasi dan himbauan untuk melakukan :  Social Distancing atau menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang. Sering mencuci tangan, dan berdiam diri di rumah untuk melakukan aktivitas bekerja, belajar, maupun hiburan.

Baca juga:  Sukses, Hari ini Kompetisi U 10 dan U 12 Digelar

Himbauan pemerintah tinggal di rumah atau melakukan aktifitas dari rumah untuk tidak keluar rumah ini menimbulkan Pro dan Kontra dikalangan masyarakat, terlebih bagi para pekerja informal dan Rumah Ibadah. Namun semua himbauan tersebut harus kita patuhi guna pemutusan rantai penularan virus Covid – 19.

Dalam tulisan saya kali ini dengan judul ” Mengucap Syukur Ditengah Pandemi Corona ” tentu banyak menuai protes dan pastilah banyak orang yang mengatakan saya tidak waras, tetapi saya memiliki alasan kuat dengan mengucap syukur. Karena melalui wabah ini menjadikan WAKTU sangatlah berharga.

Mengapa harus bersyukur ?

Karena sebelum adanya wabah virus Corona
Kita lupa waktu bersama dengan TUHAN
Kita lupa waktu bersama dengan ISTRI
Kita lupa waktu bersama dengan SUAMI
Kita lupa waktu bersama dengan ANAK
Kita lupa waktu besama dengan KELUARGA
dan semua waktu kita tersita dengan mengejar harta dan kesenangan duniawi saja. Dan selalu berada diluar rumah

Tetapi ketika Pandemi Corona memaksakan kita untuk memiliki banyak waktu di rumah sudah tentu waktu inilah yang menjadikan kita memiliki waktu bersama TUHAN contohnya di hari minggu kita tidak mau kegereja dengan berbagai alasan, karena tidak punya baju atau sepatu atau bangun telat dan jarak gereja jauh, tidak punya kendaraan dan banyak alasan lainya. Tetapi dengan himbauan pemerintah untuk beribadah di rumah tentu tidak ada alasan lagi. Bahkan ketakutan terinfeksi virus sehingga yang biasanya jarang berdoa jadi rajin berdoa.

Baca juga:  Produk DEKKSON Gandeng Dewan Arsitekl Indonesia Transfer Ilmu di Sangihe

Memiliki banyak waktu bersama keluarga. Suami atau Istri serta anak yang kesehariannya sibuk bekerja, sekolah atau jarang pulang rumah karena menghabiskan waktu diluar rumah, akhirnya bisa berkumpul kembali dan menikmati sebuah kebersamaan yang tentu sudah lama dirindukan oleh suami, Istri maupun anak. Sehingga keluarga bisa makan bersama, bersendagurau terlebih bisa beribadah bersama di rumah.

Melalui wabah inilah Tuhan mengajarkan kita untuk tau menghargai waktu dan tau mengucap syukur seperti kata firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5 : 8 ” Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu “. Jadi apapun yang terjadi, teralami saat ini kita harus bersyukur.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Sastal Pos di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *