Helmut Hontong,” saya tidak menolak, namun perlu diperjelas asas keadilan dalam penindakan atau penanganan covid-19 di tanah Sangihe,”
SANGIHE, SASTALPos.com – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Helmut Hontong, SE kembali diterpa isu tak sedap soal dirinya menolak untuk dilakukan Rapid Test setelah melakukan perjalanan dari kota Mando beberapa waktu lalu yang ramai di beritakan beberapa media dan juga menjadi bahan pembicaraan di medsos.
Menurut penyampaiannya beberapa waktu lalu dirinya melakukan perjalanan luar daerah ke Manado, ketika kembali pulang ke Tahuna dan tiba di pelabuhan seperti biasanya mengikuti setiap protap kesehatan covid-19, kemudian pulang ke rumah jabatan wakil bupati.
” Saya perlu mengklarifikasi atas opini yang sementara berkembang di beberapa pemberitaan media maupun di medsos yang seolah – olah menyudutkan saya selaku wakil Bupati,” Kata embo sapaan akrab Wakil Bupati dalam siaran persnya kepada media ini.
Dikatakannya, belum lama ini ada petugas atau tim Gugus Tugas Covid-19 mendatangi rumah dinas meminta agar dirinya untuk di lakukan Rapid test.
” Dalam benak saya ada yang tidak pas dalam penanganan covid, seharusnya pelaksanaan rapid tes dilakukan pada saat ratusan penumpang kapal tiba di pelabuhan, sehingga dapat memaksimalkan pemutusan covid-19, bukan nanti setelah pelaku perjalanan bertemu banyak orang atau melakukan aktifitas,” papar Hontong
Lanjut Hontong ada hal lain juga mengganjal dimana dari ratusan penumpang yang sama-sama dari Manado hanya dirinya yang diminta untuk rapid tes.
” ini ada apa ?, Tetapi saya tetap berfikir positif dan meminta petugas Tim Gugus Covid-19 untuk menjelaskan mekanisme yang benar terkait perlakuan Rapid Test covid-19 bagi pelaku perjalanan apakah hanya di fokuskan kepada saya selaku Wakil Bupati atau ini berlaku kepada semua orang,” ungkapnya.
Disinggung apakah dirinya menolak untuk dilakukan Rapid Test, ? ” saya tidak menolak, namun perlu diperjelas asas keadilan dalam penindakan atau penanganan covid-19 di tanah Sangihe,” tegas mantan sekretaris Partai Golkar Sangihe ini.
” Klarifikasi ini saya sampaikan agar opini sesat yang sengaja digelinding itu dapat terklarifikasi. Mari menilai sesuatu harus dari sudut pandang yang komprehensif bukan dari kaca mata kuda,” cetusnya seraya mengajak warga Sangihe jangan muda percaya berita bohong
” bersama kita tolak Hoax dan fitnah, agar Sangihe semakin beradab dan bermartabat,” Ajak embo Helmut.
Penulis : Gun