SANGIHE, SASTALPos.com – Sampai saat ini virus corona masih menjadi permasalahan dunia yang serius yang jumlah kasusnya mengalami peningkatan setiap hari termasuk di Indonesia. Lanjut usia (LANSIA) sangat rentan terhadap tertularnya virus yang berbahaya ini dimana virus tersebut menyerang pernapasan manusia sehingga tidak sedikit yang meninggal dunia.
Setiap orang bisa terinfeksi dengan virus corona tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada lansia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Proses penuaan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi dan kesehatan. Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun penyakit.
Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona diantaranya adalah mematuhi protokol kesehatan. Namun tidak semua orang mengetahui hal tersebut terlebih LANSIA yang tinggal di wilayah pedesaan yang kurang mendapatkan informasi karena tidak memiliki televisi, radio, atau perangkat lainnya yang dapat menunjang lansia untuk mencari informasi sehubungan dengan perkembangan yang terjadi.
Selain penerapan protokol kesehatan untuk menekan jumlah kasus positif dan meninggal dunia, juga dilakukan Vaksinasi Covid-19 sehingga dengan berbagai upaya yang dilakukan diharapkan pandemi segera berakhir dan dunia bisa bebas dari covid-19.
Kasus Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan Februari 2021 berjumlah 279 kasus dan meninggal sebanyak 8 orang. Mengalami peningkatan yang signifikan dimana sesuai data yang ada pada tanggal 22 Agustus mengalami peningkatan menjadi 1.077 kasus positif dan meninggal sebanyak 35 orang. Hal ini disadari bahwa kiat-kiat untuk mencegah penyebaran covid-19 belum sampai pada kalangan masyarakat secara luas.
Menyikapi hal ini tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari dosen Jurusan Kesehatan Program Studi Keperawatan turun langsung ke pedesaan untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Rabu, 25 Agustus 2021 dengan cara melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lansia, dan cara penularan serta dampak dari Covid-19, termasuk manfaat dari pemberian vaksinasi. Kegiatan PKMS dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan Saturasi O2, pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, serta pembagian masker dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
“ Sosialisasi ini sangat penting, sebab Lanjut usia (LANSIA) sangat rentan terhadap tertularnya virus yang berbahaya ini dimana virus tersebut menyerang pernapasan manusia sehingga tidak sedikit yang meninggal dunia,” ungkap Detty J. Kalengkongan, S.Kep, Ns, M.Kes.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 25 orang peserta. Pada kegiatan tersebut yang menjadi ketua PKMS adalah Detty J. Kalengkongan, S.Kep, Ns, M.Kes dan Yeanneke Lisbiet Tinungki, S.Kep, Ns, M.Kes sebagai anggota. Dan bekerjasama dengan kader Posyandu Lansia dan petugas Puskesmas Pembantu.
Dalam acara pembukaan turut dihadiri oleh camat Kendahe Drs S.Mandiri, kepala Desa A.Mahaling, S.IP dan sekretaris desa. Dalam sambutannya camat menghimbau agar lanjut usia yang hadir akan menjadi pelopor dalam melaksanakan protokol kesehatan dan dapat memberi diri dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh tenaga puskesmas Kendahe.
“ atas nama pemerintah kecamatan menyampaikan terima kasih kepada tim dosen Politeknik Negeri Nusa Utara atas partisipasinya serta kepedulian dalam memberikan masukan kepada lansia agar dapat terlibat langsung dalam pencegahan Covid-19,” Kata Camat.
Sementara itu, Kepala Desa A. Mahaling, S.IP, sangat mengapresiasi tentang pelaksanaan kegiatan tersebut, bahkan mengikuti sampai berakhirnya kegiatan bersama-sama dengan Babinsa yang ada di desa Pempalaraeng.
“ Kegiatan positif seperti ini sangatlah bermanfaat dan perlu diketahui bukan hanya lansia tetapi semua masyarakat, agara terhindar dari virus Corona,” Ucap Mahaling. (ADV)