Dosen POLNUSTAR Berikan Edukasi Cara Merawat Serta Meningkatkan Kebersihan Diri ODGJ di Kecamatan Manganitu

SANGIHE, SASTALPOS.COM – Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah seseorang yang terganggu dalam proses berpikir, berperilaku, juga perasaan yang terlihat dari gejala ataupun perubahan perilaku, bisa juga berdampak ketika melakukan fungsinya sebagai manusia. Mereka tidak akan peduli dengan penampilannya, baik mandi, berhias, dan buang air besar atau kecil. Hal ini menjadikan Dosen Politeknik Negeri Nusa Utara (POLNUSTAR) terpanggil untuk hadir memberikan edukasi cara merawat dan meningkatkan kebersihan ODGJ.

 

Kali ini, Tim Dosen POLNUSTAR dari jurusan Kesehatan yang diketuai Nansy D. Pangandaheng, S.Kep, Ns, M.Kep dan anggota Gitalia P. Medea, S. Kep, Ns, M. Kep melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “ Pemberdayaan Keluarga Dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Dalam Meningkatkan Kebersihan Diri Orang Dengan Gangguan Jiwa “ di wilayah kerja Puskesmas Manganitu.

Ketika Tim Polnustar melakukan edukasi di rumah salah satu keluarga ODGJ

Edukasi ini, didasari dengan kondisi ODGJ pada umumnya mengalami masalah personal hygiene misalnya aktivitas sehari-hari (Activity of Daily Living) terutama perawatan kebersihan mulut dan gigi. ODGJ memerlukan suatu dukungan atau bimbingan dari keluarganya dan orang lain agar mampu merawat dirinya secara mandiri.

 

“ Pemberdayaan keluarga sangat diperlukan karena keluarga merupakan support system utama bagi ODGJ dalam proses penyembuhan baik dalam metode perawatan dan pengobatan,” Kata Pangandaheng.

Baca juga:  Pileg 2024, Perolehan Suara FAS dan AJS Jadi Barometer PDIP di Pilkada Sangihe

 

Menurut Pangandaheng, ODGJ memiliki ketergantungan kepada keluarga dalam melakukan aktivitas sehari-hari dikarenakan gangguan kognitif terutama dalam hal kebersihan diri. Dan ada beberapa masalah yang dihadapi oleh  pihak keluarga diantaranya sebagian besar keluarga belum memahami tentang cara merawat kebersihan orang dengan gangguan jiwa, belum maksimalnya dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan defisit perawatan diri pada orang dengan gangguan jiwa.

 

“ Tujuan dilakukan pengabdian pada masyarakat di wilayah kerja Manganitu yaitu melatih keluarga merawat dan memandirikan pasien gangguan jiwa dalam melakukan aktivitas dan latihan seperti: mandi, berpakaian, menyisir rambut, menggunting kuku, mencuci tangan, melatih pasien toileting dengan benar,” papar Ketua Tim dan anggota.

 

Dalam plaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yaitu berdasarkan strategi pelaksanaan 1 dengan  hasil keluarga dapat menjelaskan apa saja masalah yang terjadi saat merawat klien, keluarga tampak memerhatikan dan mengetahui tentang defsit perawatan diri, keluarga tampak mengetahui cara merawat klien seperti mandi, menyisir rambut, kemampuan BAB/BAK, makan dan minum, strategi pelaksanaan 2 dengan  hasil keluarga tampak mengerti dan bisa melakukan tindakan yaitu merawat klien dengan defisit perawatan diri, strategi pelaksanaan 3 dengan  hasil keluarga bisa membuat jadwal kegiatan aktivitas klien di rumah

Baca juga:  Kodim 1301/Sangihe Gelar Penyuluhan KB Kes Semester I TA. 2020

 

Kesempatan ini pula, tim setelah memberikan tindakan keperawatan juga melakukan penyuluhan kesehatan karena pasien belum memahami pentingnya melakukan kebersihan diri setiap hari. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah perilaku individu, keluarga, serta masyarakat dari prilaku tidak sehat menjadi prilaku sehat.

 

Diketahui, lokasi mitra yaitu wilayah Kerja Puskesmas Manganitu memiliki ODGJ sebanyak 8 orang defisit perawatan diri.

 

Sementara itu, Pemegang program kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Manganitu, Grace Bareweng, S.Kep berterima kasih atas kunjungan dosen keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara yang sudah memberikan pelayanan dalam perawatan diri pasien gangguan jiwa terlebih khusus sudah memberikan bantuan berupa alat mandi kepada pasien dan keluarga.

 

“ tentu kami berharap, kiranya kedepan bisa bekerja sama dengan baik sehingga pasien gangguan jiwa bisa melakukan kebersihan diri secara mandiri,” Harap Bareweng.***ADV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *