SANGIHE, SASTALPOS.COM – Isu penculikan anak meresahkan warga kepulauan Sangihe. Informasi ini beredar di sejumlah media sosial disertakan dengan video dua siswa SD ketika diwawancarai oleh oknum guru. Terlebih sudah adanya surat himbauan kewaspadaan yang di keluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe pada 6 Februari 2023.
Beredarnya Isu penculikan ini berawal dari keterangan kedua siswa Sekolah Dasar Negeri Pindang Apeng Kaluwatu Kecamtan Manganitu Selatan melalui video yang beredar, dimana kedua siswa ini menceritakan kronologis dugaan penculikan tersebut pada Minggu, (5/2/2023), sore.
Dalam cerita kedua anak tersebut berada di jembatan sementara bermain lato – lato, dikejutkan dengan kehadiran satu unit mobil pick up berwarna hitam yang ditumpangi oleh 3 orang dewasa dan langsung turun sambil memegang uang seratus ribu dan permen relaxa. Namun, kedua siswa tersebut langsung melarikan diri karena takut, dan mencari orang tua mereka yang berada di gereja.
Adanya video serta laporan dari pihak guru maka kepala dinas pendidikan dan Kebudayaan Sangihe Drs. Jholy Mandak langsung membuat surat himbauan kewaspadaan kepada Koordinator wilayah pendidikan dan Kepala sekolah TK, Paud SD dan SMP se Kabupaten Sangihe.
“ Benar saya langsung membuat surat himbauan tersebut, berdasarkan video dari siswa dan juga ada berita di TV. Surat ini untuk mengantisipasi sebelum terjadi, dan ini baru sekedar himbauan. Soal keterangan dari pihak Polres terkait informasi tidak benar maka saya akan memanggil siswa dan guru untuk dilakukan klarifikasi lanjut,” Kata Mandak ketika di konfirmasi media ini.
Sementara itu, Pihak Polres Sangihe melalui Kasat Reskrim Iptu Revianto Anriz S, T,rK. Dijelaskan sejauh ini Kabupaten Kepulauan Sangihe aman dan berharap masyarakat tidak mudah percaya apalagi turut menyebarkan Hoax tanpa mencari tahu informasi pasti dari pihak yang berkompeten.
” Terkait surat yang beredar yang ditanda tangani kepala Dinas Pendidikan sudah kami mintai keterangan dasar dibuat surat itu dan nanti akan diklarifikasi langsung oleh beliau (Kadis-red) . Ternyata beliau hanya mendengar laporan dari stafnya dan tidak melakukan koordinasi dulu langsung membuat surat yang akhirnya meresahkan para orang tua” Jelas Anriz
Lanjut, Revianto Anriz, terkait video yang beredar dimana ada dua anak yang menggunakan seragam SD menceritakan terkait kecurigaan tentang penculikan tersebut.
“kedua anak itu melebih-lebihkan cerita mereka karena pernah mendengar peringatan dari kakek mereka” tandasnya seraya berharap kerjasama semua pihak agar tidak lagi menyebarkan video dan surat yang hanya meresahkan masyarakat.
Disisi lain, Tokoh Muda Sangihe Ronni Serang mengatakan diterbitkannya surat himbauan oleh Kadis Pendidikan ini, justru menambah kepanikan warga Sangihe.
“ Saya menilai surat himbauan ini terlalu gegabah, karena terbitnya surat tersebut bersamaan dengan beredarnya video dua siswa yang menceritakan dugaan penculikan,” Ungkap Serang.
Menurut serang, Seharusnya surat himbauan ini dikeluarkan jauh sebelumnya kalaupun itu berdasarkan isu penculikan di wilayah jawa dan sekitarnya yang viral di medsos maupun pemberitaan media elektronik.
“ Apalagi isu ini belum terklarifikasi dengan baik, hanya mendengar laporan dari staf atau guru. Sementara pihak kepolisian menyatakan berita Hoax. Jadi saya sarankan kepada pimpinan daerah untuk mengevaluasi kinerja pejabat seperti ini,” tegas tokoh muda asal Tatoareng ini. (*)